You
know my name not my story.
Sang
raja pagi telah menampakkan cahayanya, tapi gadis cantik itu masih saja
memejamkan matanya. Hingga suara perempuan yang berteriak dari lantai dasar
berhasil membangunkannya dari mimpi indahnya itu.
“
Sera, Bangun ! apa kau tidak pergi kuliah hari ini ?” teriak Anes dari arah
dapur.
“
Ya, sebentar lagi.” Jawab Sera , sambil menaikkan kembali selimutnya. Sehingga
menutupi seluruh tubuh layaknya mayat.
“
SERA ANESIA INDAH, BANGUN ! ini sudah jam 8, ayo cepat bangunlah, nanti kau
terlambat !” suara Anes yang sekarang sudah berada didalam kamar Sera sambil berjalan
membuka gordyn kamar milik Sera.
“ Jam
8 ? ah aku terlambat.” Teriak Sera sambil langsung menuju kamar mandinya. 30
menit kemudian dia sudah selesai dan berada di meja makan untuk sarapan.
“
Sera, sampai kapan kau akan seperti ini ?”
“
Seperti ini seperti apa ?”
“
Sampai kapan kau akan terus bersembunyi dibalik senyummu itu?”
“
Ah, aku sudah terlambat, aku berangkat dulu, bye.”
“
Sera kau belum menyelesaikan sarapanmu dan kau juga belum menjawab pertanyaanku
!”
“
Aku sudah terlambat, jadi nanti saja kita lanjutkan lagi.”
“ Dasar
anak itu.”
-------------------------
you know my name, not my story -----------------------------
Sera
POV
“
Sera, samapai kapan kau akan seperti ini ?” Tanya kak Anes padaku.
“
Seperti ini seperti apa, kak ?” jawabku sambil terus memakan sarpanku, aku
tidak tahu apa yang dimaksud oleh Kak Anes.
“
Sampai kapan kau akan terus bersembunyi dibalik senyummu itu ?” hah, lagi- lagi
Kak Anes membahas itu lagi. Aku sedang malas membahasnya jadi lebih baik aku
kabur saja.
“
Ah, aku sudah terlambat, aku berangkat dulu , bye !” Ucapku berusaha kabur dari
pertanyaan Kak Anes, dan aku langsung saja berlalu meninggalkan dia sendiri di
meja makan.
“
Sera, kau belum menyelesaikan sarapanmu dan kau juga belum menjawab
pertanyaanku, eoh !” Teriak kak Anes dari ruang makan.
“
Aku sudah terlambat, jadi nanti saja kita lanjutkan lagi.” Jawabku dengan suara
sedikit berteriak juga.
Perkenalkan
aku Sera Anesia Indah, aku memiliki kakak perempuan bernama Anes Putri Lesmana.
Aku dan kakakku hanya tinggal berdua disebuah apartemen mewah ditengah kota.
Kalian tahu kenapa aku hanya tinggal berdua dengan kakakku? karna dua bulan
yang lalu aku telah ditinggalkan orangtuaku untuk selama- lamanya. Orangtuaku
meninggal saat kami akan menuju bandara, saat itu kami akan berlibur ke Eropa.
Namun nasib naas menimpa kami berdua mobil yang dikemudikan Ayah ditabrak oleh
sebuah truk besar yang berjalan tak sesuai jalur semestinya. Hah, kalau
mengingat kejadian itu, membuatku ingin menangis saja. Aku berjalan dengan
sedikit malas dengan otak yang masih bergentayangan memikirkan kejadian naas
itu. Hingga seorang lelaki tampan tapi menyebalkan itu membuatku tersadar dari
lamunanku.
Author
POV
“
Hei, Sera kenapa kau baru datang ?” tanya seorang lelaki yang tiba- tiba saja
muncul entah dari mana asalnya.
“
Aish, kau ini mengagetkanku saja.”
“
hehehe,Sorry.” Jawabnya sambil memperlihatkan deretan giginya. “ Kau belum
menjawab pertanyaanku. Kenapa kau baru datang ?” tanyanya lagi.
“
Aku kemarin tidur terlalu malam karena...” belum sempat Sera melanjutkan
pernyataannya lelaki itu langsung memotong ucapan Sera.
“
Karna menulis cerita yang tidak penting itu ?”
“ Hei,
itu cerita peting buatku. Kau tau hanya lewat menulis itulah aku bisa mencurahkan
semua isi hatiku tanpa ada rasa takut seseorang akan membocorkannya. Dan lagi,tulisan
adalah kenangan yang abadi.”
“ Terserah
kau sajalah gadis bodoh. Menghabiskan waktu hanya untuk menulis hal yang tidak
penting. ” dan ‘tak’ sebuah jitakan berhasil mendarat di kepala namja tampan
itu. “ Aw, Sakit Bodoh ! Ish, dasar.” Ringis lelaki itu kesakitan.
“
Apa ? ha ? mau apa kau apa mau menjitakku ? ini jitak saja ini.” Tantang Sera pada
pemuda itu.
“
Aish, dasar anak ini, awas kau ya.”
“
Salah sendiri kau mengejekku bodoh, aku tidak bodoh. Kau tau aku ini sangat
pintar.”
“
Pintar kau bilang ? hey, lihatlah berapa nilai- nilai semua mata kuliahmu,
bodoh.”
“
Yak, kau ini kenapa suka sekali menyebutku bodoh ? ya aku tau nilaiku memang
tak sebagus dirimu, tapi tetap saja aku tidak bodoh !” elak Sera.
“ Ya,
seperti itulah orang bodoh, mereka tidak mau mengakui kebodohannya.” Ucap lelaki
itu sambil berlalu meninggalkan Sera.
“ Apa
kau bilang ? aku mendengarnya!” teriak Sera, sambil berlari mengejar lelaki itu. Sera dan lelaki itu memang sangat
dekat sekali, mereka berteman sejak pertama kali mereka bertemu. Mereka bertemu
karena mereka berada disatu kelas yang sama dan Sera duduk didepan lelaki tampan itu.
-----------------------------
you know my name not my story--------------------------
Saat
itu Sera dan keluarganya akan pergi berlibur ke eropa. Mereka berangkat dengan
bahagia dan riang sekali. Itu terlihat jelas dari senyum yang mengembang dari
wajah ibu dan ayah Sera.
“
Sera cepat ! Nanti kita akan terlambat menuju bandara.” Teriak Anes. Yang
terlihat sudah sangat tidak sabar untuk berangkat ke Eropa, karna ini adalah
pertama kalinya mereka sekeluarga pergi berlibur ke luar negeri.
“
Ya, sebentar.”
Di
perjalanan menuju bandara mereka sangat senang sekali, mereka menyanyikan lagu
libur telah tiba milik Tasya bersama- sama. Hingga tanpa ayah mereka sadari
tiba- tiba ada sebuah truk besar yang berada di depan mobil mereka. Ayah Sera tidak
bisa menghindar dari kecelakaan itu, dan kecelakaan itu merenggut nyawa ibu dan
ayah Sera. Tapi, sebelum meninggal Ibu Sera sempat berpesan pada Sera
“
Sera, ingatlah pesan ibu ini. Jangan pernah kau perlihatkan kesedihanmu didepan
orang lain meskipun itu kakakmu sendiri. Jika kau ingin menangis, menangislah
didalam ruangan yang sepi dan tidak ada orang disana. Karna jika kau menangis
atau bersedih didepan orang lain, itu akan membuat kesedihanmu bertambah karna
orang lain juga akan ikut bersedih. Dan satu lagi jangan pernah kau melukai
orang lain meskipun orang itu selalu menyakitimu, mengerti ?”
“Ya,
aku mengerti. Tapi bu, tidak bisakah ibu selalu menemaniku ?.”
---------------------- You Know my Name not my Story----------------------------
“
Sera kenapa kau melamun ?”
“
Tidak.”
“
apa kau sedang sakit ?”
“
Tidak, aku baik – baik saja.”
“
Oh, baiklah. Apa kau mau ke kantin bersamaku ?”
“
Tidak, aku disini saja aku sudah membawa bekal sendiri dari rumah.”
“
Oh, ayolah Sera temani temanmu yang cantik ini makan dikantin apa kau tega
melihat temanmu ini makan sendirian dikantin ?” Rengek Berta sambil terus
menarik- narik tangan Sera.
“ Ya
ya, baiklah. Aku akan menemanimu.”
“
Yes, ayo cepat.”
Mereka
pun segera menuju kantin sekolah mereka yang terlihat sangat ramai sekali saat
itu.
“
Kau belilah makanan sana aku akan menunggumu disini.” Ucap Sera pada Berta.
“
Ya, baiklah. Apa kau tidak mau membeli sesuatu juga ?” tawar Berta.
“
Ah, tidak aku sudah membawa semuanya dari rumah.”
“
oke, tunggu disini sebentar.” Berta pun pergi meninggalkan Sera sendirian di
meja kantin itu.
Saat
Berta pergi meninggalkan Sera sendiri, tiba- tiba saja segerombolan gadis ya
bisa dibilang cantik atau bisa dibilang pujaan para lelaki yang ada di dunia
ini, lewat dihadapan Saekyung dengan tatapan sedikit sinis. Hingga salah satu
dari mereka membuka mulut mereka,
“
Hey, kau gadis jelek kenapa kau ada disini ?” Tanya gadis itu, yang mungkin
ketua geng dari gadis - gadis cantik dibelakangnya.
“
Aku ? kau bicara denganku ?” tanya Sera pada gadis cantik itu.
“
Iya, kau, mau siapa lagi disini, ha ?” jawab gadis itu lagi dengan melihat Sera
dengan tatapan mengejek dan jijk.
“
Oh, aku, aku disini tentu saja sedang makan mau apa lagi ?”
“ Ya
aku tau kau memang mau makan, tapi kenapa harus disini ?”
“
Memangnya kenapa ? ada yang salah ? ini kan tempat umum ?”
“
Yaak, apa kau tau ? ini adalah tempat dudukku. ”
“ Tempat
dudukmu ? mana ? tidak ada tulisannya kalau tempat ini tempat dudukmu.”
“
Yaak, kau berani sekali...” hampir saja sebuah tamparan mendarat di pipi mulus
milik Sera. Kalau saja lelaki itu tidak datang.“Hentikan.” Teriak seseorang dari
balik kerumunan para siswa yang tengah asyik menonton perkelahian antara Sera
dengan Sendra.
“ Apa
yang kalian lakukan ? apa kalian tidak malu dilihat banyak orang ?” tanya lelaki
itu.
“
Tapi dia yang memulai duluan Dino.” Jawab Sendra dengan nada manja dan tangan
yang diapitkan dilengan Dino.
“
aku ? kau bilang aku yang memulai ? memangnya apa yang aku lakukan terlebih
dahulu ?”
“
Kau..” belum sempat Sendra melanjutkan perkataannya sudah di potong oleh Dino.
“ Sudah
hentikan. Kau Sera ayo ikut aku dan kau Sendra silahkan tempati tempat ini.”
“
Tapi, aku sudah tidak mau menempati tempat yang sudah diduduki oleh gadis jelek
dan kotor seperti dia, bagaimana kalau aku yang ikut kau saja, Dino ?.”
“
Kalau kau tidak mau duduku yasudah pergi saja. Ayo, Sera.” Dino berjalan
menjauihi kerumunan dengan menggenggam tanga Sera erat.
“
Dino Wibowo, awas kau.” Teriak Sendra, tapi tak dihirauan oleh Dino.
-----------------------------------------
You Know My Name Not My Story ------------------------------------
Sera
dan Dino terus berjalan menjauhi kerumunan siswa yang ada di kantin itu. Dan
mereka tiba di Rooftop sekolah mereka.
“
Dino lepaskan aku !” Dino melepaskan genggaman tangannya.
“
Kenapa kau tadi menolongku ? aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri ! kau tau
itukan ?”
“
Ya, ya, aku tau kau Sera Anesia Indah seorang gadis yang selalu bisa
menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain dan pura- pura kuat
didepan orang padahal kau rapuh. Ya kan ?”
“
Apa maksudmu ?”
“
Ya, aku tau kau sebenarnya sangat rapuh. Hatimu itu sangat rapuh Sera, tapi kau
selalu menutupi itu dengan senyummu. Kau menghibur orang lain padahal dirimu
sendiri yang saat itu butuh dihibur.”
“
Hentikan ! kau tahu apa tentang diriku ? kau hanya seorang Dino Wibowo yang tak
tahu apa – apa tentangku.”
“ Ya aku hanyalah Dino Wibowo tapi kau salah
jika kau mengatakan aku tak tahu apa- apa tentang dirimu. Apa kau pikir aku
bodoh ? aku selalu melihat setiap postmu diblogmu, aku selalu melihat dan
membaca tulisanmu. Apa kau pikir aku bodoh ? kita sudah berteman sejak awal
Kuliah, aku sudah tahu bagaimana sifatmu. Dan apa yang kau tulis diblogmu itu
adalah isi hatimu bukan ? kau selalu menggunakan nama orang lain padahal
sebenarnya pemeran utamanya kau sendiri.”
“
Hentikan!” Kini cairan bening yang sejak tadi ditahan oleh Sera mulai tumpah.
Cairan itu sudah tidak bisa di tahan lagi, mereka mengalir begitu deras
bagaikan arus sungai.
“
Ya, bagus, menangislah Sera. Menangislah disini sampai semua yang ada dihatimu
itu hilang.”
“
Kau, kau.” Tangisan itu semakin menjadi.
“
Ya, aku tau kau akan marah padaku karna aku telah membuatmu mengingkari janjimu
pada ibumu itukan. Tapi, sadarlah Sera kau hanyalah seorang yeoja gadis rapuh tapi
kau terlalu bodoh untuk menutupi itu semua demi menepati janjimu pada ibumu.
Kau memang gadis yang sangat bodoh.”
Sera
hanya bisa menangis dan tak menjawab ucapan Dino. Karena semua yang dikatakan
Dino benar adanya. Sera memanglah gadis rapuh dan bodoh. Tapi, dia terlalu naif
untuk memperlihatkan kerapuhannya itu didepan orang lain. Menurut Sera semua
orang mempunyai masalah, dan masalah itu akan semakin bertambah jika dia
menceritakan masalahnya pada orang itu. Jika orang lain mampu menceritakan
semuanya pada orang lainnya karena menurut mereka menceritakan masalah mereka
pada orang lain akan melegakan hati mereka, tapi itu berbeda dengan Sera. Dia lebih
memilih memendam semuanya sendiri. Apapun masalahnya dia akan memendamnya
sendiri dan dia tidak akan menangis didepan orang lain meskipun dia sangat
ingin menangis. Sama seperti saat ia diputuskan oleh kekasihnya di hari
ulangtahunnya
*Flashback*
“
Sera, kau cantik sekali hari ini,” Ucap lelaki yang berada didepanku. Dia
adalah kekasihkua, kami sudah bersama sejak kami kecil tapi dia baru menjadi kekasihku
beberapa bulan yang lalu. Entah setan apa dan dapat keberanian darimana dia
untuk mengatakan perasaan konyol itu padaku. Dan bodohnya aku juga menerima
perasaan konyol itu juga.
“
Apa selama ini aku tidak cantik ?” tanyaku sedikit sinis sambil mengerucutkan
bibirku.
“
Ah, tidak maksudku kau hari ini benar- benar cantik. Berbeda dari hari- hari
biasanya.” Ya, hari ini memang aku sedikit berbeda karena aku berpakaian dan
bergaya yang tidak biasanya diriku. Hari ini aku mengenakan dress selutut tanpa
lengan berwarna shappire blue dengan sedikit polesan diwajah dan sedikit
pemerah bibir dibibir mungilku. Sedangkan biasanya aku hanya mengenakan kaos
dengan celana jin dan jaket layaknya seorang lelaki. Hari ini aku berdandan
karena hari ini adalah hari spesial buatku. Karena hari ini adalah hari ulang
tahunku dan pertama kalinya aku makan malam dengan Kekasihku bukan dengan
sahabatku. hahaha
“
Thanks” jawabku dengan tersenyum malu aku yakin mungkin sekarang pipiku
terlihat seperti warna mawar merah yang tengah mekar merekah. “ Ah, iya kenapa
kau mengajakku kesini ?” tanyaku basa- basi sebenarnya aku yakin bahwa dia
membawaku kemari karena dia ingin merayakan ulangtahunku.
“ Ah
itu, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu,”
“Apa
dia akan melamarku ? tidak mungkin kita kan baru berpacaran beberapa bulan,
meskipun kita sudah berteman sejak lama tetap saja itu tidak mungkin kalau dia
melamarku. Lagi pula aku baru saja kuliah masuk semester ke- 4, aku masih ingin
lulus lebih dulu baru menikah,” pikirku dalam hati.“Eh tunggu kalau dia akan
melamarku kenapa wajahnya berubah menjadi seperti itu ?” Pikirku lagi.
“Apa
yang ingin kau katakan padaku, Jerry ?” Akhirnya aku pun bertanya padanya agar
semua lebih jelas daripada terus mengira- ngira apa yang akan ia katakan
padaku.
“ Maafkan
aku, Sera” Maaf ? untuk apa ? apa maksudnya ? kenapa dia mengatakan maaf ? apa
dia akan meninggalkanku atau apa ? apa dia berselingkuh ? apa dia ? banyak
pertanyaan yang mucul dalam otakku. Dan akhirnya aku meberanikan diriku untuk
bertanya padanya “ Kenapa kau minta maaf ? apa ada yang salah ? katakanlah yang
jelas, Jerry jangan membuatku bingung seperti ini,” Ucapku dengan wajah yang
sedikit memerah karena menahan airmataku yang sudah ada di pelupuk mata ini.
Entah kenapa rasanya aku ingin menangis saat ini, padahala dia belum mengatakan
apa yang ingin ia katakan padaku.
“
Maaf, mungkin ini yang terbaik untuk kita berdua,Sera. Aku rasa kita sudah
tidak cocok lagi, aku merasa tidak cocok menjadi kekasihmu aku lebih cocok
menjadi temanmu saja. Jadi lebih baik kita mengakhiri semuanya sampai disini
saja, Sera.” Ucapnya sambil menunduk menyesal. Apa ? apa yang dia katakan ?
tidak cocok ? jika merasa tidak cocok kenapa kau harus memintaku untuk menjadi
Kekasihmu ? kenapa ? bukankah Tuhan memang menciptakan kita tidak cocok karna
dengan ketidak cocokkan itu kita akan saling memahami satu sama lain dan
mengisi satu sama lain. Ha, dasar bilang saja kalu kau mungkin sudah memiliki kekasih
lain.
“
Kenapa kau meminta maaf ? mungkin kau benar kita memang tidak cocok menjadi
sepasang kekasih kita lebih cocok menjadi sahabat saja tidak lebih,” Ucapku
sambil tersenyum paksa.
“
Apa kau tidak apa- apa, Sera ?” Tanyanya. Kenapa lelaki ini bertanya seperti
itu ? apa kau tidak tahu, aku sangat terluka, sangat- sangat terluka. Kau
memutuskanku dihari ulangtahunku dan kau masih bertanya apa aku tidak apa- apa
? apa aku terlihat baik- baik saja sekarang ? apa kau akan merasa baik- baik
saja setelah kejadian seperti ini menimpamu ?
ha ? apa semua terlihat baik- baik saja bagimu, Jerry ? Dasar lelaki bodoh.
“Aku
baik- baik saja, Jerry. Lagi pula kita masih bisa berteman bukan ?” Jawabku
dengan menunjukkan senyum terbaikku. Kali ini kurasa bukan Jerry yang bodoh
tapi aku. Karena aku membiarkan hatiku terluka.
“
Ya, tentu saja kita akan tetap berteman. Teman yang sangat baik,” Jawabnya
dengan tersenyum manis.ah, senyum itu indah sekali seperti pelangi yang datang
setelah hujan. Tapi, sekarang dia datang disaat yang tidak tepat dia datang
ditengah badai jadi percuma saja keindahan itu tidak terlihat yang terlihat
hanyalah awan gelap.
-----------------------------
you know my name not my story--------------------------
Beberapa
hari setelah itu aku memang masih berteman baik dengan Jerry, seolah diantara
kita tidak terjadi apa- apa. Dan tiba- tiba saja dia membawa seorang gadis cantik saat kita tengah makan bersama,
bukan hanya aku dengan Jerry tapi juga dengan kakakku. Dia memperkenalkan gadis
itu pada kami, jika dilihat- lihat gadis itu memang cantik bahkan jauh lebih
cantik dibanding diriku. Dia terlihat lebih feminim dan anggun, sedangkan aku
?.
“
Perkenalkan dia adalah kekasihku,” Ucap Jerry sambil memegang pundak gadis itu
lembut. Bagai disambar petir disiang bolong, saat itu juga Sera seolah tengah
diberi raksa sehingga dia tak bergerak sekalipun. Dia terdiam tak percaya
dengan apa yang diucapkan Jerry. Bagaimana mungkin baru beberapa lalu dia putus
dengan Sera dan sekarang dia sudah membawa gadis lain dan memperkenalkannya
padaku. Apa dia tidak punya hati ? apa dia tidak punya otak ? kenapa dia begitu
tega melakukan ini padaku.
“
Appias Libythea, kalia bisa memanggilku Pia atau Liby .” Ucap gadis itu sambil
menyodorkan tanganya padaku. Aku yang masih terdiam tak sadar jika gadis itu menyodorkan
tangannya kepadaku, hingga Kak Anes menyenggol sikutku sedikit.
“ Ah
ya, aku Sera. Ah siapa namamu tadi ?” tanyaku lagi padanya dengan sedikit
tersenyum manis.
“
Pia, Appias Libythea” jawabnya.
“ Oh
Pia, ha Apias Libythea? kupu- kupu? Bukankah itu nama salah satu jenis kupu –
kupu ?” tanyaku yang sedikit aneh dengan namanya.
“ Ya Appias Libythea adalah kupu- kupu putih yang
saat ini sudah jarang ditemukan. O rangtua memberiku nama Appias Libythea karena
mereka sangat menyukai kupu- kupu itu. Dan mereka berharap aku akan secantik
kupu- kupu itu,” jawabnya panjang lebar dan tak lupa senyum sok manisnya itu.
“
Bukankah kupu- kupu itu berasal dari ulat yang menjijikkan dan hewan yang
merugikan banyak manusia,” gumamku pelan.
“
apa ?”
“ ah
tidak, tidak apa- apa” jawabku.
-----------------------------
you know my name not my story--------------------------
Bahkan
cerita yang menurut orang lain itu sangat menyakitkan dan akan sangat melegakan
bagi orang lain jika mereka bercerita pada orang lain, tapi Sera malah diam dan
memilih menulis semua itu pada sebuah buku atau menjadikan sebuah cerita indah
dan mempostnya diblog. Karena menurut ibu Sera dan Sera sendiri orang lain
hanya boleh mengenal kita tapi tidak dengan cerita- cerita pribadi kita. Jadi
itulah alasan mengapa Sera selalu menyembunyikan semuanya dibalik senyum
manisnya. Tapi entah kenapa Dino bisa mengetahui semuanya hanya dengan melihat
isi blognya. Ngomong – ngomong soal Dino, tiba – tiba saja dia menghilang entah
kemana.
Laki
– laki itu berjalan menuju pintu Rooftop
“
Kau harus bahagia Sera Anesia Indah, karena aku akan selalu disisimu.” Setelah itu
dia pergi entah kemana.
